Orang yang mencintai Al-Qur’an
Masuknya Usaid bin Hudhair ke
dalam agama islam berkat mendengarkan Al-Qur’an yang dibacakan oleh Mush’ab bin
Umair. Mush’ab adalah sahabat yang diutus oleh Rasulullah untuk menyampaikan
risalahnya ke Madinah. Oleh sebab itu Usaid bin Hudhair benar-benar sangat
mencintai Al-Qur’an.
Suatu malam Usaid duduk di belakang rumahnya. Kuda yang
selalu siap menjadi tunggangannya di medan perang Fisabilillah ditambatkan di
dekatnya. Dimalam yang bening dan sunyi, tiba-tiba hati Usaid tergerak untuk
membaca ayat Al-Qur’an. Maka terdengarlah alunan surah al-Baqarah ayat 14 dari
mulut Usaid.
“Alif laam miiim. Inilah kitab yang tak
ada keraguan padanya. Menjadi petunjuk bagi orang yang bertakwa....” dan
seterusnya.
Mendengar
bacaan itu, tiba-tiba kuda Usaid yang ditambatkan didekatnya meronta-ronta dan
berlari berputar-putar. Karena kuatnya tenaga kuda itu, hingga tali pengikatnya
putus. Melihat kudanya menjadi beringas dan meringkik-ringkik, Usaid
menghentikan bacaannya. Anehnya kuda itupun menjadi diam. Dan ketika Usaid
melanjutkan bacaannya, kembali kuda itu meronta-ronta, bahkan lebih beringas
lagi.
Ketika Usaid
mendongakkan kepalanya, menatap langit. Ia melihat pemandangan yang sangat
menakjubkan, di langit nampak seperti terdapat payung raksasa yang sangat
indah. Awan berkilau bagaikan lampu kristal memenuhi angkasa. Tak lama
kemudian, lampu gemerlap yang tergantung di langit itu lenyap dari pandangan.
“Belum pernah kuliat pemandangan seperti ini,” kata Usaid penuh decak kagum.
Esok harinya,
Usaid bin Hudhair menemui Rasulullah, dan menceritakan peristiwa yang
dilihatnya tadi malam. “Itu adalah para malaikat yang ingin mendengarkan engkau
membaca Al-Qur’an. Seandainya kau teruskan membaca, maka niscaya akan ada
banyak orang yang melihat pemandangan tersebut. Pemdangan yang indah itu tak
akan tertutup bagi mereka,” sabda Rasulullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar